PURITI – Belakangan ini metode diet intermittent fasting memang menjadi tren kesehatan karena diklaim efektif menurunkan berat badan, meningkatkan kesehatan metabolisme, dan bahkan memperpanjang umur. Untuk anda yang tertarik mencoba, yuk kenali lebih lanjut lewat penjelasan di bawah ini.
Apa itu diet puasa (intermittent fasting)?
Intermittent fasting (diet puasa) adalah metode untuk mengatur pola makan dengan cara berpuasa makan selama beberapa waktu. Namun di antara waktu tersebut, Anda masih dapat mengonsumsi minuman.
Dibandingkan dengan istilah “diet” yang biasanya merujuk pada pengurangan atau pembatasan makan, metode intermittent fasting cenderung lebih mengatur kebiasaan makan Anda.
Manfaat intermittent fasting
Ada banyak penelitian tentang intermittent fasting yang menunjukkan beberapa manfaat. Berikut beberapa manfaat intermittent fasting.
- Mengubah fungsi sel, gen, dan hormone
- Membantu menurunkan berat badan dan lemak di perut
- Mengurangi resistensi insulin dan menurunkan risiko diabetes tipe 2
- Meningkatkan fungsi otak
- Memiliki kualitas tidur yang lebih baik
Cara melakukan diet Intermittent Fasting
Terdapat berbagai cara melakukan intermittent fasting. Di bawah ini beberapa metode yang paling populer.
1. The 16/8 method
Membagi 16 jam waktu berpuasa dan 8 jam waktu mengonsumsi makanan. Contoh: Anda boleh makan dari jam 1 siang sampai jam 9 malam, kemudian dilanjutkan berpuasa hingga 16 jam ke depan.
2. Eat-Stop-Eat
Mengharuskan Anda tidak mengonsumsi makanan selama 24 jam dalam beberapa hari per minggu. Misalnya Anda berhenti mengonsumsi makanan dari waktu makan malam hingga makan malam berikutnya, kemudian dilanjutkan dengan setelah satu hari tidak berpuasa. Menghentikan makan selama 24 jam mungkin terdengar sangat sulit, tapi Anda bisa memulai metode ini secara bertahap alias tidak perlu memulai langsung 24 jam.
3. The 5:2 Diet
Dilakukan dengan cara mengurangi jumlah konsumsi hingga 25% dari jumlah normal, sekitar 500 – 600 kalori per hari atau setara dengan satu kali porsi makan. Metode ini dilakukan dalam dua hari per minggu namun tidak berurutan, dan Anda masih dapat mengonsumsi makanan secara normal pada lima hari dalam seminggu.
Sumber: